peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

Transcrição

peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI
METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III
SD N 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU
KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
Sholihin
NIM 11408251
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI
METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III
SD N 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU
KABUPATEN TEMANGGUNG
Oleh:
Solihin
11408251
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah
SEKOLH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Sholihin
NIM
: 11408251
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI
METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SDN 2
MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN
TEMANGGUNG
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 11 Agustus 2010
Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si
NIP 19700529 200003 2 001
iii
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03, telp.(0293) 323706, 323433, Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.id, E-mail : [email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara SHOLIHIN dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408251 yang
Berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT
TERPUJI MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SDN 2
MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG telah
dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujuian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah
diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, 25 September 2010 M.
Panitia Ujian
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
(Dr. Imam Sutomo, M.Ag)
NIP. 19580827 198303 1 002
(Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.)
NIP.19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Nur Hasanah, M.Pd
NIP.19690110 199403 2 002
Dra. Maryatin, M.Pd
NIP. 19960402 199803 1 002
Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si
NIP 19700529 200003 2 001
iv
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03, telp.(0293) 323706, 323433, Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.id, E-mail : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Sholihin
NIM
: 11408251
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga,11Agustus 2010
Sholinin
NIM : 11408251
v
MOTTO
            
   
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami
beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Agama adalah akhlaq yang baik . (HR. Baihaqi)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan :
1. Untuk Ayahku Muhtarom dan Almarhumah Ibuku tercinta
Suliyah, yang selalu melimphkan do’a untukku hingga aku bisa
seperti saat ini.
2. Untuk Istriku Muniyati yang selalu menemani setiap langkahku,
semoga kebersaman ini membawa kita untuk selalu tetap di jalan
Alloh.
3. Anak-anak tersayang Liya Ambarwati dan Muhammad Ridlo T P,
yang selalu menghangatkan rumah dengan canda dan tawa, semoga
kalian menjadi kebanggaan keluarga, bangsa dan Agama.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya.
Selama proses penyusun skripsi ini tidak lepas dari hambatan,
rintangan, dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama
pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa
hormat kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan
memohonkan ijin.
2. Fatchurrohman, M. Pd selaku ketua progdi PAI Fakultas Tarbiyah STAIN.
3. Hj. Maslikhah S. Ag, M. Si selaku Dosen pembimbing yang selalu
memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi.
4. Seluruh Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan
keterampilan.
5. Teman-temanku tercinta di kelas yang saling membantu dalam proses
hingga penyusunan skripsi.
6. Dewan Guru SD N 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten
Temanggung.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan
segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
vii
diharapkan dari semua pihak, sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin.
Salatiga,
Agustus 2010
Peneliti
Solihin
viii
ABSTRAK
Sholihin. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Materi Sifat-Sifat Terpuji Melalui Metode
Pembiasaan Pada Kelas III SDN 2 Mergowati Kecamatan Kedu
Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Hj. Maslikhah, S. Ag, M. Si.
Kata Kunci
: Prestasi belajar, Metode pembiasaan, Sifat-sifat terpuji
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui
Peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam
pada materi sifat-sifat terpuji melalui metode pembiasaan di SD N 2 Mergowati
kecamatan Kedu kabupaten Temanggung.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research)
sebanyak dua putaran yang terdiri dari lima tahapan, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran enelitian ini adalah siswa
kelas III. Data yang diperoleh berupa lembar observasi keaktifan siswa dan tes
formatif.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa prestasi belajar
mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu pada siklus I siswa berprestasi
(52%) dan pada siklus II siswa berprestasi (76%). Simpulan dari penelitian ini
adalah melalui metode tanya jawab dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 3
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
F. Definisi Operasional .................................................................... 4
G. Metode Penelitian ........................................................................ 6
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 13
A. Prestasi Belajar ............................................................................ 13
B. Pendidikan Agama Islam ............................................................. 17
C. Sifat-sifat Terpuji......................................................................... 20
D. Metode Pembiasaan Dalam Materi Sifat-Sifat Terpuji ................. 24
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 27
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 27
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................... 31
x
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 37
A. Deskripsi Per Siklus ..................................................................... 37
B. Pembahasan ................................................................................. 41
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 45
A. Kesimpulan ................................................................................. 45
B. Saran ........................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skor Pengukuran Prestasi Belajar
9
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I
37
Tabel 4.2 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi
Belajar Siklus I
38
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II
39
Tabel 4.4 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi
Belajar Siklus II
40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat keterangan penelitian dari Kepala Sekolah SD N 2
Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung
Lampiran 2
Profil Madrasah dan tabel jumlah siswa SD N 2 Mergowati
Lampiran 3
Data Kepegawaian
Lampiran 4
Rencana Pembelajaran Siklus I
Lampiran 5
Instrumen Evaluasi Siklus I
Lampiran 6
Tabel nilai tes formtif pada siklus I
Lampiran 7
Tabel perhitungan hasil pengamatan terhadap prestasi belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar metode tanya jawab pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji siklus I
Lampiran 8
rencana Pembelajaran Siklus II
Lampiran 9
Instrumen Evaluasi Siklus II
Lampiran 10 Tabel nilai tes formtif pada siklus II
Lampiran 11 Tabel perhitungan hasil pengamatan terhadap prestasi belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar metode tanya jawab pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji siklus
II
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap
bangsa
untuk
dapat
melangsungkan
hidup
seluruh
masyarakatnya tentu harus memiliki sumber daya manusia yang memadai agar
dapat mengolah sumber daya alam yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan
hidup masyarakatnya. Pembentukan sumber daya manusia yang hebat tentu
tidak lepas dari peran besar pendidikan, oleh sebab itulah pendidikan menjadi
hal yang sangat diperhatikan di Indonesia dan terus ditingkatkan kualitasnya
saat ini.
Salah satu tolok ukur peningkatan kualitas pendidikan adalah prestasi
belajar yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Apabila prestasi belajar siswa baik, ini merupakan
keberhasilan siswa dalam belajar dan keberhasilan dari sistem pendidikan di
suatu negara. Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran,
bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita sebagai pendidik
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai salah satu upaya
meningkatkan kualitas pendidikan?. Hal inilah yang perlu dipikirkan dan
diselesaikan oleh para guru atau pendidik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan memperbaiki
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dari beberapa
1
2
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor metode menjadi salah
satu yang menarik untuk diperbaiki karena saat ini telah berkembang berbagai
macam metode pembelajaran, sehingga hal ini menuntut kecermatan dari para
guru untuk dapat memilih dengan tepat metode yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran sesuai dengan materi dan karakter siswa.
Siswa kelas III SD N 2 Mergowati berdasarkan hasil observasi
memiliki tingkat prestasi belajar pendidikan agama Islam khususnya pada
materi Sifat-sifat Terpuji yang masih rendah. Hal ini tentu menjadi tantangan
bagi guru pendidikan agam Islam untuk dapat memperbaikinya.
Metode
pembelajaran
yang
bersifat
tradisional
dirasa
perlu
diperbaharui dengan penerapan metode yang baru. Kegiatan pembelajaran
yang cenderung menempatkan siswa sebagai obyek pasif dan pendengar terasa
membosankan dan menyebabkan pemahaman siswa akan materi menjadi
rendah atau tidak maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya masih
rendahnya nilai sebagian besar siswa pada materi Sifat-sifat Terpuji yaitu 70%
siswa hanya memperoleh nilai 50-60.
Metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara
berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan
sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang
diamalkan. Pengalaman yang diberikan guru kemudian dibiasakan pada siswa
akan menjadi sebuah kegiatn pembelajaran yang lebih menyenangkan
dibandingkan dengan hanya sekedar mndengarkan ceramah guru, sehingga
pembelajaran menjadi tidak membosankan.
3
Kegiatan pembelajaran yang menarik atau tidak membosankan
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka
penting sekali untuk dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan
Metode Pembiasaan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III di SD
N 2 Mergowati, Kedu, Temanggung khususnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam pada materi Sifat-Sifat Terpuji.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Apakah penerapan pembiasaan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas III di SD N 2 Mergowati kecamatan Kedu kabupaten Temanggung
dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat terpuji ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat
terpuji melalui metode pembiasaan di SD N 2 Mergowati kecamatan Kedu
kabupaten Temanggung.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Jika pembiasaan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam
pada materi sifat-sifat terpuji ini dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD N 2 Mergowati.
4
2. Indikator Keberhasilan
Tindakan penelitian ini dikatakan berhasil apabila 70% siswa
memperoleh nilai ≥ 70 pada pembelajaran pendidikan agama Islam materi
Sifat-sifat Terpuji.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a) Dapat membantu siswa untuk membiasakan berlaku terpuji sehingga
lebih memahami materi Sifat-sifat Terpuji.
b) Membuat siswa terbiasa berlaku terpuji..
2. Bagi Guru
a) Membantu guru untuk dapat menerapkan salah satu metode yang dapat
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
b) Membantu guru untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang
variatif dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam agar siswa
tidak jenuh.
3. Bagi Sekolah
Melalui peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa, dapat
meningkatkan kualitas lulusannya.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terkadi salah pengertian pembaca dalam memahami judul
skripsi ini maka berikut ini dijelaskan definisi oerasional dari istilah yang ada,
yaitu:
5
1. Prestasi belajar
a) Prestasi
Prestasi didefinisikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang
peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi dapat
diketahui dengan melakukan evaluasi di akhir proses pembelajaran.
b) Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2009:28).
Belajar
juga
merupakan
kegiatan
mengumpulkan
atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi
pelajaran (Sotomo, 1993:119).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran yang
berupa perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan dan pengusaan terhadap informasi/materi pelajaran. Jadi
untuk mencapai prestasi belajar perlu adanya interaksi dengan
lingkungan.
2. Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan
untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai
dengan tuntunan dan ajaran Agama Islam (Icas Shelo:2009).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
ini sangat tepat untuk materi sift-sifat terpuji sebab dengan penerapan
6
metode pembiasaan dapat membiasakan siswa memiliki sifat terpuji dan
bersikap terpuji.
3. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan usaha
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat
memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya
sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2000:8).
Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah usaha untuk membuat
siswa memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam membutuhkan
suatu metode pembelajaran yang dapat membiasakan siswa mengamalkan
ajaran Agama Islam.
4. Sifat-sifat Terpuji
Sifat terpuji adalah perilaku yang baik seperti, setia kawan, bekerja
keras, penyayang terhadap hewan dan penyayang terhadap lingkungan
(Maksum, 2008: 137).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat
terpuji
sebagai
sebuah
perilaku
maka
dalam
penyampaiannya
membutuhkan pengalaman yang diberikan guru yang selanjutnya
dilakukan oleh siswa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan pada bulan Mei 2010 di SDN Mergowati 2, Kecamatan
7
Kedu, Kabupaten Temanggung. Rencana penelitian ini yaitu menerapkan
metode pembiasaan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam
pada materi Sifat-sifat Terpuji untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam.
2. Subyek Penelitian
a) Siswa
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SD N 2
Mergowati, Kedu, Temanggung tahun ajaran 2009/2010.
b) Peneliti
Penelitian dilakukan oleh Guru mata pelajaran pendidikan
agama Islam SD N 2 Mergowati, Kedu, Temanggung.
c) Pengamat
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat.
3. Langkah-langkah Penelitian
Prosedur dan langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini
mengacu pada prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto
(2009:16), yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Dengan rincian sebagai berikut:
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen pembelajaran
dan instrumen penelitian yang terdiri atas silabus, rencana pengajaran,
lembar observasi keaktifan bertanya siswa dan soal tes. Penelitian
8
direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juni oleh peneliti dengan
dibantu dua teman sejawat sebagai pengamat.
b) Pelaksanaan
1) Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dengan menerapkan
metode pembiasaan. Siswa diminta untuk mempelajari materi
percaya diri dan tekun secara mandiri dan menyusun pertanyaan
dari materi yang dipelajari tersebut, selanjutnya pertanyaan
dilemparkan secara acak kepada seluruh siswa untuk dijawab.
2) Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua dengan menerapkan metode
pembiasaan. Siswa diminta untuk mempelajari materi tidak boros
secara mandiri dan menyusun pertanyaan dari materi yang
dipelajari tersebut, selanjutnya pertanyaan dilemparkan secara acak
kepada seluruh siswa untuk dijawab..
c) Pengamatan
Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan
yaitu pengamatan terhadap keaktifan
bertanya
siswa dengan
menggunakan lembar observasi dan pengamatan terhadap prestasi
siswa dengan mengadakan tes pada akhir siklus.
d) Refleksi
Pada tahap ini dibandingkan antara hasil observasi awal
mengenai keaktifan bertanya siswa dan prestasi siswa dengan hasil
observasi pada siklus, sehingga dapat diketahui terjadinya perubahan
akibat perlakuan pada siklus I.
9
Apabila pada akhir siklus I diperoleh hasil yang belum
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka akan
dilanjutkan dengan melaksanakan siklus selanjutnya. Begitu pula
sebaliknya jika prosentase keberhasilan belajar dengan bentuk
keaktifan dan prestasi belajar telah tercapai, maka sikus dihentikan.
4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen
a. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Soal Tes formatif (Terlampir)
b) Catatan Lapangan (Terlampir)
b. Indikator Instrumen
Indikator instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Skor Pengukuran Prestasi Belajar
No
Interval Nilai
Katagori
Simbol
1
80-100
Baik
A
2
60-79
Cukup
B
3
< 60
Kurang
C
Persentase siswa berprestasi (memperoleh nilai ≥ 70) dapat
diketahui dengan mengolah data yang diperoleh dari lapangan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
10
P=
F
× 100%
N
Keterangan:
P: Persentase
F: Frekuensi
N: Jumlah total subyek
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga
metode yaitu:
a) Metode Tes
Tes dilakukan pada akhir siklus. Tes ini dilakukan secara
tertulis, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disusun
sebelumnya sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Tes ini
digunakan untuk mengukur tentang prestasi belajar siswa pada setiap
siklus.
b) Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa
yang terjadi selama proses penelitian dan penagmatan berlangsung.
Catatan ini digunakan sebagai data pendukung dari data penelitian
yang diperoleh melalui observasi dan tes.
6. Analisis Data
Hasil yang diperoleh dari pengamatan selama proses penelitian
dengan menggunakan lembar observasi, tes dan catatan lapangan dianalisis
11
untuk mengetahui hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode tanya
jawab dengan urutan sebagai berikut:
a. Reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data.
b. Penyajian data yang merupakan penyusunan sekumpulan informasi
yang diperoleh selama dilkukannya tindakan.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah mencari makna data,
mencatat keteraturan data dan menggolongkan data.
Setelah penerapan metode tanya jawab diharapkan siswa menjadi
aktif bertanya dan prestasi belajarnya dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam pada materi Aqidah Akhlaq meningkat yaitu mencapai 70%
siswa memperoleh nilai ≥ 70.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasilpenelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
hipotesis dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian,
definisi
istilah,
metode penelitian
meliputi
rencana
penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian,
instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data,
dan sistematika penulisan.
12
BAB II
Kajian Pustaka
Memuat prestasi belajar, pendidikan agama Islam, sifatsifat terpuji dan pembiasaan dalam materi sifat-sifat terpuji.
BAB III
Pelaksanaan Penelitian
Memuat deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III, dst.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Memuat deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus)
BAB V
Penutup
Memuat kesimpulan dan Saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi didefinisikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang
peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi dapat
diketahui dengan melakukan evaluasi di akhir proses pembelajaran.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
Uzzer (1993:9-10) menyatakan bahwa prestasi belajar banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, menyatakan bahwa baik yang
berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari
luar dirinya (eksternal). Faktor-faktor tersebut meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal), yaitu terdiri
dari:
a) Faktor jasmaniah (fisiologi).
b) Faktor psikologis
2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal)
a) Faktor sosial, yang terdiri dari:
(1) Lingkungan keluarga
(2) Lingkungan sekolah
(3) Lingkungan masyarakat
13
14
(4) Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas yang tersedia di
rumah,dan fasilitas belajar yang tersedia.
d) Faktor spiritual atau keagamaan
2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Banyak ahli mencoba merumuskan pengertian dari
belajar, berikut ini rumusan belajar yang diungkapkan Hamalik
(2009:27-28):
1) Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as he
modification or strengthening of behavior through
experiencing).
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan pengubahan tingkah laku.
2) Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain
tentang belajar yang menyatakan, bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya.
Dibandingkan dengan pengertian pertama maka jelas
tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan
tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha
pencapaiannya. Pengertin ini menitikberatkan pada
interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Berdasarkan dua rumusan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman
dan proses interaksi untuk mencapai tujuan.
15
b. Faktor Belajar
Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut menurut Hamalik
(2009:32-33) adalah:
1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan.
2) Belajar memerlukan latihan.
3) Belajar siswa akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan
mendapatkan kepuasannya.
4) Siswa yang belajar perlu mngetahui apakah dia berhasil atau
gagal dalam belajarnya.
5) Faktor asosiasi.
6) Pengalaman masa lampau dan pengalaman-pengalaman yang
telah dimiliki siswa.
7) Kesiapan belajar.
8) Minat dan usaha.
9) Faktor-faktor fisiologis
10) Faktor Intelegensi.
c. Ciri-ciri belajar
William Burton dalam Hamalik (2009:31) menyimpulkan
uraiannya tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
1) Proses belajar ialah pengalama, berbuat, mereaksi, dan
melampaui (under going).
2) Proses itu melalui barmacam-macam ragam pengalaman
dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada
suatu tujuan tertentu.
16
3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi
kehidupan murid.
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan
murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas
dan lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di
kalangan murid-murid.
7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila
pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan
disesuaikan dengan kematangan murid.
8) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui
status dan kemajuan.
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai prosedur.
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama
lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
11) Proses berlangsung secara efektif di bawah bimbingan
yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan
paksaan.
12) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.
13) Hasil-hasil belajar diterims oleh murid apabila memberi
kepuasan pada kebutuhannya dan beguna serta bermakna
baginya.
14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalaman-pengalaman yang dapt dipersamakan dan
dengan pertimbangan yang baik.
15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatuakn menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.
16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat
kompleks dan dapat berbah-ubah (adapteble), jadi tidak
sederhana dan statis.
Ciri-ciri belajar di atas harus diperhatikan agar guru dapat
meembuat siswa untuk belajar dengan siswa sehingga waktu yang
tersedia untuk siswa belajar tidak terbuang sia-sia.
17
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian
a. Zakiah Daradjat
Zakiah Daradjat mendefinisikan Pendidikan Agama Islam
sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan
usaha
terhadap
anak
didik
agar
kelak
setelah
selesai
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran
Agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Dalam hal ini peran guru untuk memaksimalkan pemahaman
siswa pada materi-materi dalam Pendidikan Agama Islam
menjadi sangat penting agar siswa dapat mengamalkan ajaran
Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan ajaran Islam. Hal ini berarti semua materi yang
tercantum dalam Pendidikan Agama Islam merujuk dan
berdasarkan pada ajaran Islam.
3. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui
ajaran-ajaran Agama Islam itu berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan
ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaranajaraan agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh,
serta menjadikan ajaran Agama Islam itu sebagai suatu
18
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup
di dunia maupun di akhirat kelak (Daradjat, 2000:8).
b. Zarkowi
Pengertian pendidikan agama Islam juga diungkapkan oleh
Zarkowi (1986) dalam Fadjar (1998:3) yaitu:
1) Jenis pendidikan yang pendirian dan penyelenggaraannya
didorong
oleh
hasrat
dan
semangat
cita-cita
untuk
mengejawantahkan nilai-nilai Islam .
2) Jenis pendidikan yang
memberikan perhatian dan sekaligus
menjadikan ajaran Islam sebagai pengetahuan untuk program
studi yang diselenggarakannya.
3) Jenis pendidikan yang mencakup dua pengertian di atas.
Berdasarkan pengertian di atas maka pendidikan agama Islam
tentu sangat penting untuk setiap orang sebab sebab melalui pendidikan
agama Islam dapat ditanamkan nilai-nilai dalam agama Islam.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian
Tujuan pendidikan menurut Daradjat (2001:72) suatu yang
hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Tujuan
sangat dalam pendidikan sebab menjadi salah satu tolok ukur
keberhasilan penyelanggaraan pendidikan.
Selanjutnya Daradjat (2001:72) juga menyatakan bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah tercapainya atau terbentuknya
19
pribadi muslim. Pribadi muslim adalah suatu kepribadian yang
seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam.
b. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan dalam pendidikan agama Islam seperti yang
diungkapkan oleh Daradjat (2001:73) adalah sebagai berikut:
1) titik pusat perhatian dan pedoman dalam melaksanakan
keiatan pengajaran;
2) penentu arah kegiatan pengajaran;
3) titik pusat perhatian dan pedoman dalam menyusun rencana
kegiatan pengajaran;
4) bahan pokok yang akan dikembangkan dalam memperdalam
dan memperluas ruan lingkup pengajaran;
5) Pedoman untuk mencegah atau menghindari penyimpangan
kegiatan.
c. Kandungan Tujuan
Tujuan pendidikan Agama Islam harus mengandung bahan
pelajaran yang bersifat:
1)
2)
3)
4)
menumbuhkan dan memperkuat iman;
membekali dan memperkaya ilmu agama;
membina keterampilan beramal;
menuntut dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak
lahir sebagai manusia secara utuh (individual);
5) menumbuhkan dan memupuk rasa sosial dan sifat-sifat
terpuji;
6) pemberin pengetahuan dan keterampilan yang dapat
diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai lapangan
pekerjaan untuk mencari nafkah (tenaga profesional);
(Daradjat, 2001:79)
Berdasarkan sifat yang harus terkandung dalam bahan
pelajaran dalam pendidikan agama Islam tersebut maka sifat-sifat
terpuji merupakan salah satu materi dalam agama Islam yang sangat
penting untuk diajarkan.
20
C. Sifat-sifat Terpuji
1. Definisi
Sifat terpuji adalah perilaku yang baik, seperti setia kawan,
bekerja keras, penyayang terhadap hewan dan penyayang terhadap
lingkungan (Maksum, 2008: 137).
2. Dasar untuk Memiliki Sifat Terpuji
a. Al Qur’an
Al Qur’an merupakan pegangan dan petunjuk yang utama bagi
hidup kaum mukmin. Dalam Al Qur’an terdapat banyak sekali ayat
yang menjadi dasar bagi umat muslim agar memiliki sifat terpuji,
antara lain:
1) QS Al Ahzab ayat 21
            
    
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”.
2) QS Hud ayat 114
          
     
21
Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat”.
3) QS Hud ayat 115 yang
       
Artinya: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan”.
b. Hadist
Dasar bagi manusia untuk memiliki sifat terpuji selain tercantum
dalam Firman Alloh juga tercantum dalam Sunnah Rosul, diantaranya
seperti yang diungkapkan Ilyas (2002:6-8) sebagai berikut:
1) Hadist riwayat Baihaqi yang artinya: “Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”.
2) Hadist riwayat Tirmidzi yang artinya: “Tidak ada satupun yang
akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba
mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang baik…”
3) Hadist riwayat Ahmad yang artinya: “Aku mendengar rasulullah
SAW bersabda:”Maukah kalian aku beri tahukan siapa di antara
kalian yang paling aku cintai dan paling dekat tempatnya denganku
nanti pada hari kiamat?” Beliau ulangi pertanyaan itu dua atau tiga
22
kali. Lalu sahabat-sahabat menjawab:”Tentu Ya Rosulullah”. Nabi
bersabda:”Yaitu yang paling baik akhlaqnya di antara kalian”.
4) Hadist riwayat Tirmidzi yang artinya: “Orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya.”
Keempat hadist di atas cukup kuat untuk menjadi dasar bahwa seluruh
umat Islam harus memiliki akhlaq yang baik atau sifat terpuji, sebab
hanya dengan memiliki sifat terpuji orang mukmin terhindar dari sifat
buruk dan sempurna amalan baiknya.
3. Macam-macam Sifat Terpuji
Berdasarkan ruang lingkupnya menurut Ilyas (2002:147-247)
sifat terpuji dapat dibagi menjadi beberpa macam diantaranya adalah:
a. Sifat Terpuji dalam Keluarga
Dalam kehidupan keluarga ada 4 bentuk sifat terpuji, yaitu:
1) Birrul Walidain , yaitu berbuat kebajikan kepada kedua orang
tua. Misalnya: Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam
berbagai aspek kehidupan, menghormati dan memuliakan kedua
orang tua dengan sepenuh rasa terima kasih dan kasih sayang,
membantu ibu bapak sacara fisik dan materiil dan mendo’akan
ibu bapak.
2) Hak, kewajiban dan kasih sayang suami isteri
3) Kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap Anak.
Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang dan
23
anak adalah amanat yang dititipkan Allah SWT kepada orang tua
untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat dan dididik sebaik-baiknya.
4) Silaturrahim Dengan Karib Kerabat, yaitu sebuah simbol dari
hubungan baik penuh kasih sayang antara sesama karib kerabat
yang asal usulnya dari satu rahim. Misalnya: Berbuat baik
dengan memberikan bantuan, Membagi sebagian harta warisan
kepada karib kerabat yang hadir saat pembagian tapi tidak
mendapat waris karena terhalang oleh ahli waris yang lebih
berhak dan Memelihara serta meningkatkan rasa kasih sayang
sesama kerabat.
b. Sifat Terpuji dalam Bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat ada 5 bentuk sifat terpuji,
yaitu:
1) Bertamu dan menerima tamu
2) Hubungan baik dengan tetangga
3) Hubungan baik dengan masyarakat
4) Pergaulan muda-mudi
5) Ukhuwah islamiyah, yaitu: persaudaraan antara sesama muslimdi
seluruh dunia. Misalnya: Menegakkan dan membina Ukhuwah
Islamiyah dan Memelihara Ukhuwah Islamiyah.
c. Sifat Terpuji dalam Bernegara
Dalam kehidupan bernegara ada 4 bentuk sifat terpuji, yaitu:
24
1) Musyawarah memiliki arti penting dalam menciptakan peraturan
dalam masyarakan manapun.
2) Menegakkan keadilan
3) Amar ma’ruf nahi munkar, artinya menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
4) Hubungan pemimpin dengan yang dipimpin.
D. Metode Pembiasaan Dalam Materi Sifat-Sifat Terpuji
1. Pengertian Metode Pembiasaan
Menurut Icas Shelo (2004) metode pembiasaan adalah sebuah
cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir,
bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan dan ajaran Agama
Islam. Pembiasaan ini akan memberikan kesempatan kepada peserta
didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik secara individual
maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
menerapkan metode ini dalam pembelajaran materi sifat-sifat terpuji
siswa akan dibiasakan berfikir, bersikap dan bertindak terpuji.
Inti pembiasaan adalah pengulangan, karenan pembiasaan
berisikan
pengulangan
(Ahmad
Tafsir,
1994:145).
Melalui pengulangan siswa akan dapat lebih memahami makna dan
conto-contoh sifat terpuji sehingga akan dapat meningkatkan prestasi
siswa.
Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pendidikan dan
pembinaan anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan seorang
25
pendidik adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didiknya.
”Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya
otomatis, tanpa direncanakan dulu, serta berlaku begitu saja tanpa
dipikir lagi” ( Edi Suardi, tt. : 123 ). Seorang anak yang terbiasa
mengamalkan sifat-sifata terpuji lebih dapat diharapkan dalam
kehidupannya nanti akan menjadi manusia yang baik.
2. Dasar Penerapan Metode Pembiasaan
Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam, memuat prinsipprinsip
umum
pemakaian
metode
pembiasaan
dalam
proses
pendidikan. Dengan demikian, menurut Erwita Aziz (2003:81) metode
pembiasaan dan pengulangan yang digunakan Allah dalam mengajar
Rasul-Nya amat efektif sehingga apa yang disampaikan kepadanya
langsung
tertanam
dengan
kuat
di
dalam
kalbunya.
Di dalam ayat 6 surah Al-A’la, Allah menegaskan metode itu :
‫سَنُقْرِ ُئكَ َفالَ تَنْسي‬
“ Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka
kamu tidak akan lupa” .
Rosululloh SAW juga mengisyaratkn tentang penerapan
metode pembiasaan melalui salah satu Hadistnya, yaitu tentang
perintah membiasakan sholat pada sejak dini.
26
َ‫الةِ ذِا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَ اِذَا بَلَغ‬
َ ‫ّص‬
َ ‫مُرُوْا الّصَ ِبيَ بِال‬
‫عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُ ْىهُ عَلَيْهَا‬
“Suruhlah olehmu anak-anak itu shalat apabila ia sudah berumur tujuh
tahun, dan apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, maka hendaklah
kamu pukul jika ia meninggalkan shalat”. (HR. Bukhori)
Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diyatakan bahwa
metode pembiasaan tepat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam terutama pada materi sifat-sifat terpuji.Metode
pembiasaan dapat membantu siswa untuk membiasakan bersikap
terpuji dan memahami makna serta macam sifat terpuji.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Membuat instrumen, yang terdiri dari:
1) Menyusun perangkat pengajaran materi percaya diri, tekun dan tidak
boros.
2) Soal untuk evaluasi siklus I.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, yaitu:
1) Pertemuan pertama membahas tentang percaya diri
1) Sikap percaya diri
Sikap percaya diri adalah sikap pribadi yang mengakui dan
meyakini sesuatu itu memang benar. Percaya diri juga merupakan
sikap percaya pada kemampuan diri sendiri.
Contoh perilaku orang yang percaya diri,antara lain:
a) Bekerja dengan penuh keyakinan
b) Selalu tenang dalam menghadapi kesulitan
c) Bertanya apabila ada sesuatu yang tidak jelas
2) Akibat tidak percaya diri
Akibat bagi orang yang tidak percaya diri, antara lain:
a) Mudah mengalami kebingungan
b) Sering gelisah apabila mengalami kesulitan
27
28
c) Tidak berani menyampaikan pendapat
d) Mudah putus asa
b. Pertemuan kedua membahas tentang materi tidak boros. Tidak boros
berarti hemat. Maksudnya sederhana di dalalm membelanjakan uang
atau harta, tetapi tidak terlalu pelit terhadap sesama. Boros juga
merupakan teman setan. Keuntungan bagi orang yang tidak boros,
antara lain:
1) Dapat membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan
2) Dapat menabung setiap hari untuk memenuhi kebutuhan saat
diperlukan
3) Dapat sedekah untuk fakir miskin
4) Dapat menunaikan zakat apabila hartanya telah mencapai nisab
5) Tidak mengalami kesulitan hidup, terutama untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Pada
pertemuan
kedua
prosedur
pembelajaran
yang
dilaksanakan sama dengan pertemuan pertama, yaitu siswa diberi
penjelasan secara singkat tentang materi tidak boros. Selanjutnya siswa
diminta untuk melakukan kegiatan yang dibiasakan setiap hari di kelas.
c. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I
1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
2) Menyampaikan materi pelajaran tentang percaya diri dan tidak
boros.
29
3) Guru menyuruh siswa untuk melakukan sebuah kebiasaan yang
telah ditentukan oleh guru setiap hari selama 1 minggu, kebiasaan
tersebut yaitu:
a) Pada materi percaya diri, setiap siswa diminta untuk bercerita
di depan kelas tentang pengagalaman pribadinya setiap pagi
sebelum pelajaran dimulai selama satu minggu.
b) Pada materi tidak boros, setiap siswa diminta menyisihkan
uang sakunya setiap hari untuk dimasukkan dalam kotak infaq
yang telah disediakan selama satu minggu.
4) Setalah satu minggu, pada akhir siklus dibahas bersama tentang
pembiasaan yang telah dilaksanakan serta meminta siswa untuk
bercerita didepan kelas dengan tema bebas dan membuka kotak
infaq yang telah diisi. Selanjutnya memanfaatkan uang infaq yang
telah diperoleh untuk keperluan kelas sehingga siswa dapat
memhami dan merasakan manfaat dari bersikap tidak boros dan
juga manfaat dari sikap percaya diri.
5) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I.
6) Melakukan refleksi secara bersama-sama dengan siswa atas proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
7) Guru memberikan tindak lanjut yang berupa pemberian tugas pada
siswa untuk menuliskan 3 contoh sikap percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari.
30
3. Pengamatan
Pengamatan ditujukan pada dua obyek yaitu siswa dan guru.
a. Pengamatan terutama dilakukan terhadap siswa terutama dalam hal
kektifan siswa melaksanakan tugas pembiasaan selama satu minggu.
Hasil pengamatan dituliskan pada lembar catatan lapangan. Hasil
pengamatan keaktifan siswa pada siklus I, yaitu:
1) Persentase siswa yang berani bererita tentang pengalaman pribadi
hanya sebesar 40% dan persentase siswa yang aktif mengisi infaq
setiap hari sebesar 46% .
2) Pada proses tes formatif pada akhir siklus I diperoleh hasil bahwa
ada beberapa pertanyaan yang sulit dijawab siswa, yaitu:
a) Soal yang meminta siswa menyebutkan contoh sikap percaya
diri.
b) Soal yang meminta siswa menjelaskan maksud dari hidup
hemat.
b. Pengamatan terhadap guru juga dilakukan dan hasil pengamatan
dicantumkan dalam catatan lapangan. Pengamatan terhadap guru
hanya dilakukan secara global tentang peranannya dalam mengelola
proses pembelajaran, dengan hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru
dalam
membangkitkan
antusiasme
siswa
dalam
melaksanakan kebiasaan yang telah ditugaskan sudah baik.
2) Guru sudah berperan sebagai pemberi motivasi yang baik dalam
kegiatan pembiasaan dilakukan siswa.
31
3) Guru belum memberikan pengayaan terkait dengan masih
banyaknya siswa yang belum memahami materi.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan siklus I terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu:
a. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu mengelola kelas agar
tidak ada siswa yang berbicara dengan siswa lain saat guru
menjelaskan materi.
b. Sebagian siswa masih belum mengerti dengan metode yang diterapkan
sehingga siswa masih bingung saat harus melaksanakan tugas
pembiasaan. Pada tindakan selanjutnya guru harus lebih menjelaskan
tentang metode yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.
c. Guru melakukan observasi dan catatan lapangan serta memberikan
evaluasi proses pembelajaran, jika hasil pengamatan dan tes formatif
dalam memenuhi tolok ukur, maka dilakukan proses pembelajaran
pada siklus ke-2.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Membuat instrumen pengajaran, yang terdiri dari:
a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil analisis
pada refleksi siklus I.
32
b. Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pelaksanaan siklus II, yaitu
materi tentang bekerja keras dan penyayang terhadap hewan dan
lingkungan.
c. Soal untuk evaluasi siklus II.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, yaitu:
a. Pertemuan pertama membahas tentang:
1) Bekerja keras
a) Pengertian
Bekerja keras dalam mencapai suatu tujuan merupkan
sikap sikap yang wajib dimiliki oleh umat islam. Kerja keras
yang dimaksud adalah kerja yang menggunakan tenaga dan
pikiran agar tercapai yang diinginkan.
b) Keuntungan bekerja keras
Keuntungan bagi orang yang bekerja keras antara lain:
(1) Tercapai apa yang kita inginkan
(2) Menjadi orang yang berhasil
(3) Merasa puas dengan apa yang kita lakukan
(4) Melatih kedisiplinan
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua membahas tentang materi penyayang
terhadap hewan dan lingkungan. Sebagai manusia yang selalu
33
membutuhkan hewan dan linkungan untuk dapat hidup, maka kita
harus menyayangi hewan dan lingkungan hidup disekitar kita.
Hewan seperti sapi, lebah sering kita manfaatkan dalam hidup
kita sehari-hari, misalnya sapi diperas susunya untuk kita minum dan
dagingnya untuk kita makan serta dapat kita manfaatkan madunya
sebagai obat.Lingkungan hidup disekitar kita juga menyokong
kehidupan kita, misalnya air yang menjadi kebutuhan pokok manusia
untuk minum, masak dan mandi.
1) Hal-hal yang harus diperhatikan jika kita memelihara hewan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita
memelihara hewan, yaitu:
(a) Memberi makan teratur dan tidak boleh lupa
(b) Tidak menyiksa
(c) Memelihara dengan penuh keikhlasan
(d) Menjaganya dari bahaya yang mengancam
(e) Mengobati apabila sakit
2) Pembagian lingkungan
Lingkungan hidup secara garis besar dibagi menjadi tiga,
yaitu:
(a) lingkungan nabati atau lingkungan tumbuh-tumbuhan dengan
bermacam-macam jenisnya, baik di air maupun di darat
(b) Lingkungan hewan atau lingkungan hewan dengan berbagai
macam jenisnya, baik di laut, darat maupun udara
34
(c) Lingkungan benda-benda mati yang terdiri atas tanah, batuan
dan air
c. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus II
1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
2) Menyampaikan materi pelajaran tentang bekerja keras dan
penyayang terhadap hewan dan lingkungan.
3) Guru menyuruh siswa untuk melakukan sebuah kebiasaan yang
telah ditentukan oleh guru setiap hari selama 1 minggu, kebiasaan
tersebut yaitu:
a) Pada materi bekerja keras, setiap siswa diminta untuk menulis
tentang kegiatan sehari-hari yang termasuk kerja keras yang
yang dilakukan oleh masing-masing siswa selama 1minggu.
b) Pada materi penyayang hewan dan lingkungan, setiap siswa
diminta menanam bunga di pot kemudian merawatnya.
4) Setalah satu minggu, pada akhir siklus dibahas bersama tentang
pembiasaan yang telah dilaksanakan, mengenai makna dan manfaat
dari pembiasaan yang telah dilaksanakan.
5) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus II.
6) Melakukan refleksi secara bersama-sama dengan siswa atas proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pengamatan
Pengamatan ditujukan pada dua obyek yaitu siswa dan guru.
35
a. Pengamatan terutama dilakukan terhadap siswa terutama dalam hal
keaktifan melaksanakan pembiasaan. Hasil pengamatan dituliskan pada
lembar catatan lapangan. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus
II, yaitu:
1) Persentase siswa yang berhasil menyelesaikan tugas menuliskan
kegiatan yang termasuk bekerja keras sebesar 90% dan persentase
siswa yang aktif merawat tanamannya hingga tanamannya dapat
hidup sebesar 76%.
2) Pada proses tes formatif pada akhir siklus II diperoleh hasil bahwa
seluruh pertanyaan telah berhasil dijawab oleh siswa
b. Pengamatan terhadap guru juga dilakukan dan hasil pengamatan
dicantumkan dalam catatan lapangan. Pengamatan terhadap guru hanya
dilakukan secara global tentang peranannya dalam mengelola proses
pembelajaran, dengan hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Pada awal kegiatan guru telah menjelaskan mekanisme pembelajaran
yang akan dilaksanakan yaitu metode pembiasaan.
2) Pada kegiatan inti tugas keseluruhan guru telah berjalan dengan baik.
3) Guru telah memberikan pengayaan dan membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi yang dibahas.
4) Guru telah mampu mengkondisikan siswa untuk senang memelihara
tanaman.
5) Guru sudah baik dalam mengkondisikan siswa saat guru menjelaskan
materi. Hal ini dapat dilihat suasana kelas yang tidak gaduh.
36
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan siklus II terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu:
a. Dalam proses pembelajaran guru telah mampu mengelola kelas dengan
baik sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai rencana.
b. Siswa sudah mengerti dengan metode yang diterapkan sehingga siswa
tidak bingung lagi saat harus melaksanakan tugas pembiasaan.
c. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah
mencapai indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu
siklus selanjutnya dapat dihentikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan berupa data tentang prestasi siswa.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar mengajar
dengan metode pembiasaan dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
Ahmad Sobirin
Ahmad Taufik
Deni Khurniawan
Indah Lestari
Arum Lestiayani
Anugerah Saputra
Dina Riyana
Yesi Wulandari
Erin Lisca Okta Very
Frinda Putri Wijayani
Khoirul Wahid
Lilin Widayani
Makrifatul Mutabarok
Miftakhul Rizki
Muhamad Giri P
Muhamad F
Mufd Jamaludin
Murti Nurmakrifah
Nia Damayanti
Nafiana Dita Elisa
Sofwanudin
Ulafatul Khasanah
Vendi Ardiyanto
Wulan Safitri
Wili Ayu Wardani
37
Nilai
90
70
65
80
70
75
60
80
90
60
85
60
70
55
60
85
60
65
60
60
80
65
75
70
55
38
Data yang diperoleh dengan mengacu pada katagori skor
pengukuran prestasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga
katagori yaitu katagori baik, cukup dan kurang. Selanjutnya data
tersebut diolah dengan menggunakan rumus
P =
F
× 100%,
N
sehingga diperoleh persentase dari masing-maing katagori sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi
Belajar Siklus I
No
Predikat Keaktifan Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase
1
A (Baik) 80-100
13
52 %
2
B (Cukup) 60-79
12
48%
3
C (Kurang) < 60
-
Jumlah
25
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
prosentase siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 adalah 52%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan
menerapkan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam telah dapat meningkatkan
keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh
pada siklus I ini belum mencapai indikator yang diharapkan,
maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II.
39
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
dalam pelaksanaan siklus I terdapat beberapa hal yang harus
direfleksi, yaitu:
1) Sebagian siswa masih belum mengerti dengan metode yang
diterapkan
sehingga
siswa
masih
bingung
saat
harus
melaksanakan tugs pembiasaan.
2) Sebagian siswa masih belum memahami materi yang dibahas
dan didalami melalui proses pembiasaan
2. Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
Pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa juga
diberi
soal
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan siswa dalam belajar mengajar dengan metode
tanya jawab dan diperoleh hasil sebagai berikut:
40
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
Ahmad Sobirin
Ahmad Taufik
Deni Khurniawan
Indah Lestari
Arum Lestiayani
Anugerah Saputra
Dina Riyana
Yesi Wulandari
Erin Lisca Okta Very
Frinda Putri Wijayani
Khoirul Wahid
Lilin Widayani
Makrifatul Mutabarok
Miftakhul Rizki
Muhamad Giri P
Muhamad
Mufud Jamaludin
Murti Nurmakrifah
Nia Damayanti
Nafiana Dita Elisa
Sofwanudin
Ulafatul Khasanah
Vendi Ardiyanto
Wulan Safitri
Wili Ayu Wardani
Nilai
85
80
70
85
70
80
75
70
95
65
80
60
70
70
60
85
65
75
80
65
80
65
75
70
70
Data yang diperoleh dengan mengacu pada katagori
skor pengukuran prestasi belajar dapat digolongkan menjadi
tiga katagori yaitu katagori baik, cukup dan kurang.
Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan rumus
P =
F
× 100%, sehingga diperoleh persentase dari masingN
maing katagori sebagai berikut:
41
Tabel 4.4 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi
Belajar Siklus II
No
Predikat Keaktifan Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase
1
A (Baik) 80-100
19
76 %
2
B (Cukup) 60-79
6
24%
3
C (Kurang) < 60
-
Jumlah
25
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentase
siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator keberhasilan
yang diharapkan yaitu ≥ 70 adalah 76%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II
keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa meningkat lagi jika
dibandingkan pada siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II
ini telah mencapai indikator yang diharapkan, maka siklus
selanjutnya dapat dihentikan.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
dalam pelaksanaan siklus II terdapat beberapa hal yang harus
direfleksi, yaitu:
1) Dalam proses pembelajaran guru telah mampu mengelola kelas
dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana
sesuai rencana.
42
2) Siswa sudah mengerti dengan metode yang diterapkan
sehingga siswa tidak bingung lagi saat harus melaksanakan
tugas pembiasaan.
3) Siswa telah mampu memahami materi yang didalami melalui
kegiatan pembiasaan.
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian siklus I telah menunjukkan bahwa
penggunaan metode pembiasaan pada proses belajar mengajar
Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji dapat meningkatkan
prestasi belajar, meskipun belum mencapai indikator yang ditetapkan.
Hal ini tampak dari persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 masih
dibawah prosentase indikator keberhasilan yang diharapkan.
Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus I
diperoleh hasil persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 (prsetasi
siswa) adalah 52%. Hasil yang masih dibawah dibawah indikator
keberhasilan yang ditetapkan ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor
baik dari sisi guru maupun siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan siklus I
antara lain masih banyak siswa yang berbicara sendiri saat diberi
penjelasan tentang metode yang akan digunakan, sebagian siswa belum
termotivasi untuk aktif melaksanakan kegatan pembiasan. Faktor-
43
faktor tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang memahami materi
sehingga prestasinya masih rendah.
2. Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II guru membuat perencanaan
pembelajaran yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan yang
ditemukan pada siklus I. Guru berusaha lebih untuk dapat
mengkondisikan siswa agar pada saat guru menjelaskan metode yang
akan diterapkan dan menjelaskan materi siswa tidak bicara sendiri,
guru juga berusaha untuk lebih memotivasi siswa-siswa yang masih
pasif dalam melaksanakan kegiatan pembiasaan dan guru juga
berusaha untuk menjelaskan lebih rinci tentang metode yang akan
diterapkan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.
Hasil yang diproleh pada siklus II juga menunjukan adanya
peningkatan prosentase siswa aktif dan siswa berprestasi jika
dibendingkan dengan hasil padasiklus I. Pada siklus II juga diperoleh
hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus I
persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 (prsetasi siswa) adalah
76%. Hasil tersebut jelas telah mencapai bahkan melampaui indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 70% siswa aktif dan 70%
siswa berprestasi.
Tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditetapkan ini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu telah diperbaikinya proses
44
belajar mengajar yang dilaksanakan berdasarkan refleksi terhadp hasil
pada siklus I. Perbaikan pelakanaan proses belajar mengajar yang
berlangsung pada siklus II membantu siswa untun bisa lebih aktif
melaksanakan kegiatan pembiasaan dan memahami materi sehingga
memperoleh prestasi yang lebih baik.
Usaha guru untuk mengkondisikan siswa agar tidak berbicara
sendiri saat dijelaskan materi juga turut memberi pengaruh pada
keberhasilan pada siklus II ini, karena dengan keseriusan siswa dalam
memperhatikan penjelasan materi. Hal ini membuat siswa lebih
memahami materi sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat.
Sedangkan pada prestasi siklus I persentase prestasi belajar
kriteria baik 52% dan kriteria cukup 48%. Pada siklus II persentase
prestasi belajar kriteria baik 76% dan kriteria cukup 24%. Dengan
demikian dari siklus I sampai siklus II kriteria baik 24%, dan kriteria
cukup justru berkurang dari 48% menjadi 24%. Dengan demikian ada
peningkatan 24%.
Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat
dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD
N 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung
telah
berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian siklus selanjutnya dapat dihentikan atau tidak perlu
dilaksanakan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembiasaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III
SD N 2 Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung pada mata
pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji. Hal ini
tampak dari hasil yang diperoleh pada siklus I persentase siswa berprestasi
sebanyak 42% dan pada siklus II menjadi sebanyak 76%, berarti
peningkatan prestasi siswa sebesar 34%.
B. Saran
Guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa antara lain dengan
melalui pemilihan metode yang tepat diantaranya metode pembiasaan
yang dapat membantu siswa dalam memahami materi, sebab melalui
pembisaan atau melakukan kegiatan sendiri siswa akan lebih memahami
materi
45
DAFTAR PUSTAKA
A M, Sardiman. 1990. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Aziz, Erwita. 2003. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Solo : Tiga Serangkai
Pustaka
Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara
Fadjar, H A Malik. 1998. Visi pembaruan Pendidikan Islam. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia (LP3N).
Hamalik, Oemar, Prof, Dr. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ilyas, Yunahar. 2002. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam (LPPI).
Maksum. 2008. Kahazanah Pendidikan Agama Islam. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Poerwodarminto. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Shelo,
Icas.
2009.
Pendidikan
http://periabeda.blog.friendster.com/
Islam,
(Online),
Suardi, Edi . tt . Pedagogik 2 . Cetakan ke- 2 . Bandung : Angkasa
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam persfektif Islam. Bandung: Rosda
Karya
Usman, Muh Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: Rosda Karya.
Winkel, W S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Documentos relacionados

perspektif dalam psikologi sosial

perspektif dalam psikologi sosial hal ini pandangan Watson berbeda dengan James dan Dewey, karena keduanya percaya bahwa proses mental dan juga perilaku yang teramati berperan dalam menyelaskan perilaku sosial. Para "behaviorist" m...

Leia mais

PDF (Halaman Depan) - Universitas Muhammadiyah Surakarta

PDF (Halaman Depan) - Universitas Muhammadiyah Surakarta karakter kemandirian melalui kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Negeri Sragen, (2) mendiskripsikan hambatan-hambatan yang dialami dalam penanaman karakter kemandirian melalui kegiatan e...

Leia mais

PDF - e-Journal Unesa

PDF - e-Journal Unesa bahwa setiap orang merupakan individu-individu yang berbeda baik dalam aspek fisik maupun aspek jiwa. Aspek fisik dapat dilihat secara langsung dari perbedaan warna kulit, postur tubuh, warna mata,...

Leia mais