konsep integrasi moda transportasi publik di kota
Transcrição
konsep integrasi moda transportasi publik di kota
KONSEP INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA SURABAYA BERDASARKAN PREFERENSI MASYARAKAT (Studi Kasus: Kec. Bubutan, Pabean Cantikan, Tambaksari, Wonokromo, dan Tandes) Disusun Oleh: Rizky Amalia Yulianti NRP. 3211 205 907 Dosen Pembimbing: 1. DR. Ir. Rimadewi S., MIP. 2. Putu Gde Ariastita, ST., MT. PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2013 TEORI: KOTA SURABAYA Observasi / Dokumen PERMASALAHAN PENELITIAN PELAKU TEORITIS INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK Konsep Integrasi Moda Transportasi Publik Masyarakat Gap EMPIRIS Implementasi Integrasi Moda Transportasi Publik Preferensi Masyarakat terhadap Integrasi Moda Transportasi Publik Service Quality, Importance-Performance Analysis Operator / Penyedia Jasa Pemerintah Kualitas Integrasi Moda Transportasi Publik Karakteristik Perjalanan Masyarakat Pengguna Moda Transportasi Publik Service Quality Statistika Deskriptif FAKTA: Integrasi jadwal pada Hong Kong Mass Transit Railway mampu mereduksi waktu tunggu sebesar 43% dan biaya sebesar 73% (Wong dan Leung, 2004 dalam Currie dan Bromley, 2005). Integrasi informasi transportasi publik di Kota London mampu meningkatkan rasio biaya dan manfaat hingga sebesar 7,67% (Preston, 2010). Reduksi tarif melalui integrasi tarif (May dan Roberts, 1995) mampu meningkatkan jumlah penggunaan moda transportasi publik sebesar 24% di Kota Wina (Austria) pada tahun 2001 dan 33% di Kota Paris (Perancis) selama periode tahun 19751993. EMPIRI: Belum ada integrasi jadwal Jaringan transportasi publik Masyarakat harus berpindah dan informasi pelayanan juga masih seringkali tumpang moda lebih dari dua kali transportasi publik tindih sehingga mengakibatkan setiap hari dan mengeluarkan sehingga waktu dan biaya duplikasi pelayanan dan konflik biaya transportasi yang dapat perjalanan tidak dapat diantara operator moda mencapai separuh dari UMR diperhitungkan secara transportasi publik yang ada Kota Surabaya setiap tepat (Tahir, 2005). (Kompas, 2010). bulannya (YLPK Jatim, 2008) Wilayah perkotaan dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa sudah seharusnya memiliki sistem transportasi publik yang efisien yang mana terintegrasi bukan hanya secara operasional tetapi juga dengan sektor lain seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan (Potter dan Skinner, 2000; Murray, 2001; Warpani, 2002; Ibrahim, 2003; Hull, 2005; Preston, 2010; Santos et al, 2010). Integrasi transportasi publik merupakan solusi yang paling rasional untuk mengatasi permasalahan transportasi perkotaan (Tamin, 2000; Miro, 2012). Integrasi transportasi publik juga menjadi sasaran utama Sistranas untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang optimal (Transmedia, 2012). Integrasi transportasi publik berpengaruh terhadap sikap dan perilaku masyarakat (Eboli dan Mazula, 2011; Bandura, 1986 dalam Wang dan Chen, 2012). Sistem transportasi publik yang optimal hanya bisa dicapai melalui pemahaman yang tepat mengenai pola perjalanan masyarakat (travel behavior) serta kebutuhan dan ekspektasi (preference) masyarakat terhadap kualitas pelayanan transportasi publik (Belrao dan Cabral, 2007). PERTANYAAN PENELITIAN: 1.Apa penyebab tidak terintegrasinya sistem pelayanan transportasi publik di Kota Surabaya? 2.Bagaimana kebutuhan dan ekspektasi masyarakat terhadap integrasi sistem pelayanan transportasi publik di Kota Surabaya? 3.Bagaimana bentuk integrasi moda transportasi publik yang dapat diterapkan di Kota Surabaya? DATA DAN ANALISA: HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENELITIAN (Berdasarkan Hasil Survei Pendahuluan) SKOR EVALUASI Variabel Integrasi Transportasi Publik Integrasi Fisik Intensitas berhentinya bus kota di terminal Intensitas berhentinya lyn di terminal Intensitas berhentinya bus kota di halte Intensitas berhentinya lyn di halte Intensitas berhentinya bus kota / lyn di sembarang tempat Integrasi Jaringan Jumlah perpindahan moda Tingkat kemudahan perpindahan moda Integrasi Jadwal Tingkat keandalan / ketepatan waktu pelayanan moda Lama waktu untuk menunggu moda Lama waktu tempuh perjalanan dengan moda transportasi publik Integrasi Biaya Tingkat kemudahan pembayaran ongkos pelayanan moda Integrasi Informasi Tingkat kemudahan mendapatkan informasi pelayanan moda Integrasi Transportasi Publik dengan Penggunaan Lahan Kedekatan lokasi asal dengan pelayanan transportasi publik Kedekatan lokasi tujuan dengan pelayanan transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Penggunaan Lahan dan Ekonomi Tingkat kemerataan jaringan transportasi publik di Kota Surabaya Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial Kesesuaian jaringan dengan aktivitas/kebutuhan masyarakat Tingkat kemudahan penggunaan moda transportasi publik Tingkat keamanan pelayanan moda dari kecelakaan Tingkat keamanan pelayanan moda dari tindakan kriminalitas Tingkat keramahan pengemudi / penyedia jasa transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial dan Ekonomi Keterjangkauan tarif pelayanan moda transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial dan Lingkungan Tingkat kebersihan moda transportasi publik Tingkat kenyamanan penggunaan moda transportasi publik Tingkat polusi yang disebabkan oleh moda transportasi publik Tingkat kebisingan dari moda transportasi publik TOTAL R-Tabel R-Hitung Keterangan 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,437 0,396 0,616 0,666 0,203 VALID VALID VALID VALID TIDAK 0,374 0,374 0,015 0,547 TIDAK VALID 0,374 0,374 0,374 0,511 0,655 -0,064 VALID VALID TIDAK 0,374 0,524 VALID 0,374 0,560 VALID 0,374 0,374 0,376 0,375 VALID TIDAK 0,374 0,213 TIDAK 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,520 0,572 0,544 0,587 0,416 VALID VALID VALID VALID VALID 0,374 0,425 VALID 0,374 0,374 0,374 0,374 0,490 0,396 0,180 0,189 VALID VALID TIDAK TIDAK SKOR EKSPEKTASI Variabel Integrasi Transportasi Publik Integrasi Fisik Intensitas berhentinya bus kota di terminal Intensitas berhentinya lyn di terminal Intensitas berhentinya bus kota di halte Intensitas berhentinya lyn di halte Intensitas berhentinya bus kota / lyn di sembarang tempat Integrasi Jaringan Jumlah perpindahan moda Tingkat kemudahan perpindahan moda Integrasi Jadwal Tingkat keandalan / ketepatan waktu pelayanan moda Lama waktu untuk menunggu moda Lama waktu tempuh perjalanan dengan moda transportasi publik Integrasi Biaya Tingkat kemudahan pembayaran ongkos pelayanan moda Integrasi Informasi Tingkat kemudahan mendapatkan informasi pelayanan moda Integrasi Transportasi Publik dengan Penggunaan Lahan Kedekatan lokasi asal dengan pelayanan transportasi publik Kedekatan lokasi tujuan dengan pelayanan transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Penggunaan Lahan dan Ekonomi Tingkat kemerataan jaringan transportasi publik di Kota Surabaya Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial Kesesuaian jaringan dengan aktivitas/kebutuhan masyarakat Tingkat kemudahan penggunaan moda transportasi publik Tingkat keamanan pelayanan moda dari kecelakaan Tingkat keamanan pelayanan moda dari tindakan kriminalitas Tingkat keramahan pengemudi / penyedia jasa transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial dan Ekonomi Keterjangkauan tarif pelayanan moda transportasi publik Integrasi Transportasi Publik dengan Sosial dan Lingkungan Tingkat kebersihan moda transportasi publik Tingkat kenyamanan penggunaan moda transportasi publik Tingkat polusi yang disebabkan oleh moda transportasi publik Tingkat kebisingan dari moda transportasi publik TOTAL R-Tabel R-Hitung Keterangan 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,929 0,841 0,889 0,872 0,815 VALID VALID VALID VALID VALID 0,374 0,374 0,155 0,460 TIDAK VALID 0,374 0,374 0,374 0,448 0,136 0,215 VALID TIDAK TIDAK 0,374 0,388 VALID 0,374 0,425 VALID 0,374 0,374 0,421 0,412 VALID VALID 0,374 0,177 TIDAK 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,177 0,188 0,434 0,434 0,381 TIDAK TIDAK VALID VALID VALID 0,374 0,426 VALID 0,374 0,374 0,374 0,374 0,396 0,413 0,190 0,190 VALID VALID TIDAK TIDAK DATA DAN ANALISA: KARAKTERISTIK PERJALANAN MASYARAKAT (Pelaku Perjalanan) Captive (62,26%) 7.97% (Tidak ada yang mengantar / menjemput) 3.2% (SIM, Kesehatan, dll) 35 34.29% (Tidak punya kendaraan pribadi) Choice (37,74%) 28,57% 30 25 20,00% 20 1 15 2 9,52% 10 5 3,81% 0,95% 3,81% 2,86% 1.90% 4.76% 4.76% 0.95% 19.05% 3+ 1,90% Jumlah Responden Menurut Rata-Rata Pendapatan/Bulan 11.43% 0 Sepeda Sepeda Motor 16.19% Mobil 23.81% Rata-Rata Kepemilikan Moda Transportasi Privat < 500.000 500.001 - 1.000.000 1.000.001 - 1.500.000 1.500.001 - 2.000.000 2.001.000 - 2.500.000 2.500.001 - 3.000.000 Tidak Tentu > 3.000.000 DATA DAN ANALISA: KARAKTERISTIK PERJALANAN MASYARAKAT (Perilaku Perjalanan) 78,10%58,10% 64,76% 80,95% Lyn MLK (8,57%) Lyn K (9,52%) Lyn O (13,33%) Lyn V (13,33%) 77,14% DATA DAN ANALISA: KUALITAS DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK No 1 Jenis Integrasi Fisik 2 Jaringan 3 Jadwal 4 Biaya 5 Informasi 6 7 Penggunaan Lahan Sosial Variabel Intensitas bus kota menggunakan terminal 3,68 Intensitas lyn menggunakan terminal publik Kenyamanan moda transportasi 3,16 Kebersihan transportasi Intensitas bus kotamoda menggunakan haltepublik 3,27 2,40 Keterjangkauan tarif pelayanan moda … Intensitas lyn menggunakan halte Keramahan pengemudi/penyedia jasa … Kemudahan perpindahan moda transportasi publik Keamanan pelayanan moda transportasi… Keandalan penggunaan publik Keamanan pelayananmoda modatransportasi transportasi … Kemudahanlokasi pembayaran ongkos pelayanan Kedekatan tujuan dengan pelayanantransportasi … publik Kedekatan lokasi asal dengan pelayanan… Kemudahan mendapatkan informasi pelayanan transportasi publikKemudahan mendapatkan informasi … KedekatanKemudahan lokasi asal dengan pelayanan moda pembayaran ongkos … transportasi publik Keandalanlokasi penggunaan moda transportasi … Kedekatan tujuan dengan pelayanan moda transportasiKemudahan publik perpindahan moda … Keamanan pelayanan moda transportasi publik dari Intensitas lyn menggunakan halte kecelakaan Intensitas bus kotamoda menggunakan Keamanan pelayanan transportasihalte publik dari kriminalitas Intensitas lyn menggunakan terminal Ekonomi 9 Lingkungan Ekspektasi Skor Keterangan 3,49 Gap Keterangan -0,19 Sangat Puas -0,03 Sangat Puas 3,12 -0,15 Sangat Puas 2,85 0,45 Kurang Puas 3,12 Cukup Cukup 3,03 Cukup 3,91 Baik 0,89 Kurang Puas 2,51 Cukup 3,98 Baik 1,47 Kurang Puas 3,46 Baik 3,93 Baik 0,47 Kurang Puas 3,06 Cukup 3,84 BaikEkspektasi 0,78 Kurang Puas 3,48 3,90 Baik Evaluasi 0,43 Kurang Puas Baik 3,44 3,90 0,46 Kurang Puas 3,16 3,93 0,77 Kurang Puas 1,09 Kurang Puas 1,27 Kurang Puas Keterjangkauan tarif pelayanan moda transportasi publik 3,16 Cukup 3,80 Baik 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 0,64 Kurang Puas Kebersihan moda transportasi publik 1,32 Kurang Puas 1,03 Kurang Puas Keramahanbus pengemudi/penyedia transportasi publik Intensitas kota menggunakanjasa terminal 8 Evaluasi Skor Keterangan 2,90 Cukup 2,64 3,99 3,91 2,61 3,93 Cukup Kenyamanan moda transportasi publik 2,89 Baik Baik 3,91 DATA DAN ANALISA: KUALITAS INTEGRASI FISIK 6 Preferensi Masyarakat: Berhenti dimana saja / sesuai keinginan penumpang (86,67%) Sangat Puas 5 Puas Puas Kurang Puas 4 Bus Eva 3 Bus Eks 2 Lyn Eva 1 Lyn Eks 0 Terminal Halte Halte kerb side dengan shelter, rambu, dan fasilitas telepon umum Persebaran halte di Kota Surabaya yang tidak mudah dijangkau dari lokasi permukiman masyarakat (>1500 m / >15 menit) dan cenderung mengikuti jalur bus kota sehingga seringkali disalahartikan hanya untuk tempat pemberhentian bus. Lokasi Asal 5.71% 6.67% 55.24% 1 - 5 menit 6 - 10 menit 48.57% 21.9% 28.57% Lokasi Tujuan 11 - 15 menit > 15 menit Halte kerb side dengan shelter, tempat duduk, dan informasi DATA DAN ANALISA: KUALITAS INTEGRASI JARINGAN DAN JADWAL Peak Hour BJ D DP G H.2P JBMN JTK.2 L.2 N Q RDK T.2 UBK WLD Z.1 Preferensi Masyarakat: 1. Perlu adanya pemerataan jaringan dan perubahan rute jaringan sesuai pola pergerakan masyarakat (46,67%) 2. Penetapan frekuensi secara jelas (61,91%) Off-Peak Hour 140 120 100 80 60 40 20 0 Perbedaan Lama Perjalanan Peak Hour 8.57% 20% Sangat Tidak Bisa Diandalkan Tidak Bisa Diandalkan Cukup Diandalkan 35.24% 33.33% Diandalkan Sangat Bisa Diandalkan LYN: KOTA: BUS o Jumlah jaringan : 58 22 trayek Persepsi Masyarakat terhadap Keandalan Moda o Jumlah armada : 5.253 426 unit unit o Kapasitas : 12 50 penumpang o Jumlah Penumpang : 213 1.383– 217 – 1.821 pnp/jam pnp/hari Rata-Rata Waktu Tunggu / Kedatangan / o Frekuensi : 10 2 kend./jam kend./jam Keberangkatan Moda: o Headway : 10 30 menit 5-10 menit (33,33%) o Tarif : Rp. 2.600,1.900,- (hingga (tidak lewat 15 km) tol) 1-5 menit (32,38%) Rp. 100,2.100,-per(lewat km (setelah tol) 15 km) 10-15 menit (17,14%) Sistem : Cash Payment o>15 menitPembayaran (7,62%) BJ D DP G H.2P JBMN JTK.2 L.2 N Q RDK T.2 UBK WLD Z.1 2.86% Off-Peak Hour 140 120 100 80 60 40 20 0 Perbedaan Faktor Muat DATA DAN ANALISA: KUALITAS INTEGRASI TARIF, INFORMASI, DAN SOSIAL-LINGKUNGAN 5.71% 4.76 0 5.71 o Bus Ekonomi = Rp. 1.900,50.48 Mahal o Bus Patas = Rp. 2.100,Preferensi >15 Km: Sangat Mahal Masyarakat: Penerapan tarif berdasarkan (48,57%) Tambahjarak Rp. (kilometer 100,- per 1 tempuh) Km Persepsi Masyarakat terhadap Tarif Moda 39.05 Preferensi Masyarakat: Penyediaan informasi secara: 1. Manual (30,48%) 2. Digital (20,00%) 8.57 5.71 13.33 Sangat Sulit Sulit Cukup 42.86 29.52 0.95% 11.43% Fakta Lapangan: Perwali o Rata-rata pengeluaran tarifSurabaya / bulan : 98/2008: 10% dari pendapatan Sangat Murah 0-15 Km: o Rata-rata pendapatan / bulan : 1 – 1,5 juta Murah 18.1% o Lyn = Rp. 2.600,o Ability to Pay : Rp. 18.000,s/d Rp. 54.000,Cukup Mudah Sangat Mudah Persepsi Masyarakat terhadap Kemudahan Informasi Transportasi Publik Jenis Informasi yang Dibutuhkan: Rute dan Tarif Moda (56,19%) Jadwal (47,62%) Fasilitas dan Jaminan Keselamatan (33,33%) Sangat Mudah Mudah Cukup 63.81% Sulit Sangat Sulit Persepsi Masyarakat terhadap Sistem Pembayaran Preferensi Masyarakat: Kurang Puas Penyediaan informasi secara: 4.5 1. 4Moda disesuaikan dengan disability user 3.5 (76,19%) 2. 3Penggantian jenis moda baru yang nyaman 2.5 dan ramah lingkungan (84,76%) 2 3.1.5Perawatan /peremajaan moda secara 1 berkala Evaluasi 0.5 0 Ekspektasi DATA DAN ANALISA: KONSEP INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA SURABAYA INTEGRASI INTEGRASI INTEGRASI INTEGRASI INTEGRASI INTEGRASI INFORMASI JARINGAN SOS-LING JADWAL TARIF FISIK Preferensi Masyarakat: Tidak Perlu pengaturan integrasi penggantian penambahan penyediaan perlu menggunakan jadwal tarif informasi moda dan dengan yang perubahan secara progresif perhentian lebih manual pengaturan berdasarkan rute / interchange. dan jaringan digital. frekuensi jarak agar waktu aman, berdasarkan tempuh nyaman, dengan tunggu poladan sistem perjalanan kurang ramah lingkungan. dari 5 menit. langsung masyarakat. pembayaran Perawatan (cash). moda secara berkala. Teori: Lokasi Integrasifisik Peningkatan Melewati Informasi Kebijakan jadwal pola pelayanan integrasi sebisa kualitas guna bisa mungkin tarif lahan melalui bisa pengaturan pelayanan dengan transportasi berupa berada pada reduksi potensi transportasi frekuensi publik lokasi permintaan perlu / publik timetables. dengan tinggi diintegrasikan tarif, interchange. pembedaan dan memperhatikan menjangkau karena tarif,setiap maupun seluruh aspek Jarak Waktuantar sosial-lingkungan wilayah operator pembebasan operasi (minimal moda lokasi tarif. max. umumnya fisik 400 melalui 7-8meter 300jam. 500 Headway penggantian ke hanya Struktur kanan/kiri). m memberika (pusat tarif / Waktu ukuran bisa kota)berupa Tunggu informasi dan moda 500tarif 1000 idealmaupun yang Desain terkait flat 5-10 lebih mpelayanan jaringan (pinggiran menit. besar tarifbisa dan tappered modanya kota), biayaatau Lama perawatan radial, saja. (kilometer min. 2-3 perjalanan grid, lokasi tempuh, heksagonal, per ideal km.60-90 spiral, menit. interchange, rendah, Penyediaan Bentuk cincin radial, lokasi penambahan informasi zona, maupun fisik waktu). bisa fasilitas minimal delta. berupa Kecepatan Wilayah meliputi Sistem kerb moda,side serta pembayaran informasi kota maupun moda integrasi dengan ideal lay umum bisa jumlah bys. 20 Km/jam. penduduk pelayanan melalui Fasilitas pelayanan. tiket bisa lebih (tarif (single berupa dari dan trip 1 juta / daily bisa diklasifikasikan jadwal), trip) rambu, maupun informsi, rute, kartu danberdasarkan tempat lokasi (debit / hirarki moda. interchange. kredit). duduk, shelter, parkir. Perlu konsep pelayanan transportasi Jumlah transfer moda max. 2 publik publik yangyang optimal, optimal tepat dan waktu, dapatdan kali. diandalkan dapat diandalkan oleh masyarakat Perlu Perlu konsep konsep pelayanan pelayanan transportasi transportasi publik publik publik yang dengan yang dapat optimal menciptakan biaya perjalanan dan dapat perilaku Perlu konsep jaringan transportasi yang diandalkan optimal bergantung (integrasi oleh pada masyarakat pelaku) lokasi fisik publik optimal PRIORITAS 1: Integrasi Jadwal Integrasi Sosial-Lingkungan Integrasi Jaringan PRIORITAS 2: Integrasi Informasi Integrasi Tarif dan Pembayaran Integrasi Penggunaan Lahan PRIORITAS 3: Integrasi Fisik DATA DAN ANALISA: KONSEP INTEGRASI FISIK DAN JARINGAN (Optimalisasi Jaringan dan Lokasi Pelayanan Fisik Transportasi Publik) Skenario Jangka Pendek: Skenario Jangka 1. Reduksi Jaringan (ubah rute, Panjang: merger 1. Hirarki Jaringan rute, rute baru).Moda (utama, cabang, pengumpan). desain perhentian / interchange 2.2. Pengembangan Penentuan kembali (redesain) lokasi (menggunakan sistem lay-bys dan/atau kerb side yang perhentian / interchange (menggunakan dilengkapi dengan rambu perhentian, informasi sistem kerb side yang dilengkapi minimal pelayanan, shelter, tempat duduk,pelayanan). fasilitas lain). rambu perhentian dan informasi DATA DAN ANALISA: KONSEP INTEGRASI JADWAL (Sinkronisasi Jadwal Pelayanan Menggunakan Kombinasi Frekuensi dan Timetables) Skenario Jangka Pendek: 1. Penjadwalan pelayanan moda menggunakan kombinasi sistem frekuensi dan timetable. 2. Redesain moda menggunakan sistem penomoran dan pewarnaan. Skenario Jangka Panjang: 1. Penjadwalan pelayanan moda menggunakan kombinasi sistem frekuensi dan timetable. 2. Redesain moda menggunakan sistem penomoran dan pewarnaan. 3. Koordinasi operator moda transportasi publik dengan membentuk badan otoritas transportasi publik. DATA DAN ANALISA: KONSEP INTEGRASI TARIF DAN PEMBAYARAN (Restrukturisasi Tarif Menggunakan Kombinasi Tarif Bertahap dan Zona) Skenario Jangka Pendek: 1. Penetapan tarif dengan menggunakan kombinasi struktur tarif bertahap berdasarkan jarak lokasi fisik dan berdasarkan zona (reduksi tarif dan pembedaan tarif berdasarkan waktu, pelaku perjalanan, dan asaltujuan perjalanan). 2. Sistem pembayaran menggunakan tiket dengan pilihan perjalanan harian, mingguan, bulanan, tahunan. 3. Sumber pembiayaan reduksi tarif adalah dari subsidi pemerintah. Skenario Jangka Panjang: 1. Penetapan tarif dengan menggunakan kombinasi struktur tarif bertahap berdasarkan jarak lokasi fisik dan berdasarkan zona (reduksi tarif dan pembedaan tarif berdasarkan waktu, pelaku perjalanan, dan asaltujuan perjalanan). 2. Sistem pembayaran menggunakan kartu (smartcard) baik debit maupun kredit. 3. Sumber pembiayaan dapat mempertimbangkan kombinasi subsidi dan investasi. KESIMPULAN 1. Pola perjalanan masyarakat (travel behavior) di wilayah studi mayoritas merupakan home-based trip dengan mayoritas pergerakan interzone dan mayoritas waktu perjalanan adalah pada peak hour. 2. Kualitas integrasi transportasi publik di Kota Surabaya dinilai masih belum memuaskan dimana penyebab masih belum terintegrasinya pelayanan transportasi publik tersebut adalah lokasi fisik yang belum optimal, adanya duplikasi jaringan, dan mayoritas dilayani oleh operator individu. 3. Preferensi masyarakat terhadap integrasi transportasi publik di Kota Surabaya adalah perlu adanya integrasi jadwal dengan pengaturan frekuensi moda secara jelas, integrasi informasi pelayanan secara manual dan digital, integrasi jaringan sesuai pola perjalanan masyarakat, integrasi tarif dengan menggunakan sistem tarif progresif dan sistem pembayaran cash, serta integrasi dengan aspek sosial – lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan aspek kenyamanan, keamanan, dan keramahan dengan penggantian moda dan perawatan moda secara berkala, 4. Konsep integrasi fisik dan jaringan moda transportasi publik dilakukan dengan mendesain jaringan pelayanan transportasi publik yang optimal yang mampu menciptakan perilaku perjalanan yang bergantung pada lokasi fisik melalui reduksi jaringan dan redesain lokasi fisik sebagai skenario jangka pendek serta melalui pengembangan hirarki jaringan moda dan desain lokasi fisik sebagai skenario jangka panjang. 5. Konsep integrasi jadwal moda transportasi publik dilakukan dengan sinkronisasi pelayanan moda menggunakan kombinasi pengaturan frekuensi dan timetables, redesain moda menggunakan sistem penomoran dan pewarnaan, serta koordinasi antar operator dengan membentuk badan otoritas transportasi publik. 6. Konsep integrasi tarif moda transportasi publik dilakukan dengan restrukturisasi tarif menggunakan kombinasi sistem tarif bertahap berdasarkan jarak lokasi fisik dan zona dimana sistem pembayaran untuk jangka pendek adalah menggunakan sistem tiket dan untuk jangka panjang menggunakan smartcard dengan mempertimbangkan investasi sebagai sumber pembiayaannya. 7. Konsep integrasi moda transportasi publik dengan aspek sosial-lingkungan dilakukan dengan optimalisasi fisk dan jaringan, sinkronisasi jadwal, dan redesain informasi pelayanan secara manual dan digital sebagai skenario jangka pendek serta dengan peningkatan kualitas pelayanan melalui penggantian moda sebagai skenario jangka panjang. REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA 1. Integrasi pelaku dalam konsep integrasi moda transportasi publik di wilayah penelitian, khususnya dari perspektif penyedia jasa (operator), perspektif pemerintah (regulator), dan perspektif masyarakat bukan pengguna karena penelitian ini hanya difokuskan pada konsep integrasi moda transportasi publik berdasarkan preferensi masyarakat pengguna moda transportasi publik. 2. Pola pergerakan masyarakat dengan jumlah sampel besar dan mencakup seluruh wilayah penelitian untuk lebih mengetahui karakteristik dan demand perjalanan masyarakat secara global. 3. Desain penentuan rute jaringan dan lokasi fisik optimal dengan menggunakan metode simulasi yang memasukkan banyak variabel sebagai dasar pertimbangan karena pada penelitian ini desain jaringan dan lokasi fisik optimal yang dirumuskan hanya didasarkan pada jangkauan wilayah minimum dan aspek kemerataan jaringan. 4. Metode penentuan zona tarif secara kuantitatif dengan mempertimbangkan berbagai variabel karena pada penelitian ini zona tarif yang dirumuskan hanya didasarkan pada aspek kemerataan pergerakan dan kepadatan penduduk / aktivitas. 5. Mekanisme penentuan struktur tarif dan sistem pembayaran melalui simulasi atau skenario potongan harga (discount) yang paling efektif dan efisien dengan mempertimbangkan kepentingan penyedia jasa (keuntungan usaha), pemberian subsidi, dan/atau kemungkinan adanya investasi. Terima Kasih Q.E.F. Quod Erat Faciendum